Legenda asal mula tempat wisata umbul naga Manyaran,Wonogiri.(Bag.2) - www.retqa.my.id

Legenda asal mula tempat wisata umbul naga Manyaran,Wonogiri.(Bag.2)

Konten [Tampil]
Sedulur portal manyaran,kali ini mimin akan membagikan kisah kelanjutan Legenda tempat wisata Umbul Naga.Kisah kelanjutan perjalanan Joko lelono untuk mencari kesembuhan dan arah tujuan hidupnya.

Ya,dalam kisah sebelumnya,Joko lelono yang tidak sengaja telah di kutuk Ayahandannya (Begawan Sidik Wacana) harus menjalani laku/tirakat untuk terlepas dari kutukannya tersebut.Dengan ditemani dua abdi setia Ki Merkak dan Ki Jebres,beserta gajah sebagai tugangan yang dilengkapi payung pusaka,Joko Lelono akhirnya berangkat.Tujuannya adalah untuk menuju padepokan dlepih kahyangan Titomoyo.Untuk menemui Begawan Sidik Waseso,sesuai dengan titah Ayahandanya(Begawan Sidik Wacana).

Singkat cerita,perjalanan Joko Lelono tersebut berlangsung dalam waktu beberapa hari.Dalam perjalanan banyak halangan dan rintangan yang menghadang,namun berkat ketabahan dan kemantapan hati,Joko Lelono mampu menghadapi semuanya.

Akhirnya sampailah rombongan Joko Lelono di padepokan Dlepih Kahyangan.Dengan perasaan syukur,Joko Lelono mengetuk pintu padepokan tersebut.Selang beberapa saat keluarlah seseorang yang membukakan pintu.Beliau tak lain dan tak bukan adalah Begawan Sidik Waseso,seseorang yang ingin ditemui oleh Joko Lelono.

Setelah beramah tamah beberapa saat,Joko Lelono pun menceritakan semua hal yang telah terjadi dan tujuannya menemui Begawan Sidik Waseso.Begawan Sidik Waseso adalah orang yang sakti,Beliau sesungguhnya telah tau maksut dan tujuan Joko Lelono meski tak di ucapkan.

Akhirnya,Begawan Sidik Waseso dengan senyum dan keramahan menghampiri Joko Lelono.Kemudian menempelkan kedua telapak tangannya di kedua kelopak mata Joko Lelono.Sejurus kemudian sambil mengucap sebuah mantra dan doa,Begawan Sidik Waseso mengusap kelopak mata Joko Lelono berkali-kali.

"Ananda sekarang berdoalah kepada Sang Pemilik alam semesta,mohon ampun atas dosa-dosa yang pernah Ananda perbuat,serta doakan dan mohon ampun kepada Ayahanda dan Ibunda mu,serta mohon ampunkan dosa-dosa mereka berdua",titah Begawan Sidik Waseso.

"Baik Begawan",jawab Joko Lelono.

Sesaat kemudian Joko Lelono memanjatkan doa kepada Sang Pencipta.Sungguh ajaib setelah itu,Joko Lelono yang sedikit demi sedikit membuka kedua matanya melihat seberkas cahaya terang.Semakin dia membuka matanya,semakin teranglah cahaya tersebut.Dan akhirnya terlihatlah sosok Begawan Sidik Waseso di depannya.Dia menoleh ke kiri dan kekanan,dan terlihatlah dua abdi setianya,Ki Merkak dan Ki Jebres di samping kiri dan kanannya.

"Terimakasih duh Gusti Ingkang Ngakaryo Jagat,hamba sudah bisa melihat lagi"ucap syukur Joko Lelono.

Kemudian dia bersimpuh di hadapan Begawan Sidik Waseso.
"Terimakasih Sang Begawan,merupakan sebuah berkah bagi hamba bisa terlepas dari kutukan Ayahanda"ucap Joko Lelono.

"Sama-sama kisanak,sudah menjadi kewajiban kita untuk saling tolong-menolong sebagai sesama manusia",jawab Begawan Sidik Waseso.

Tidak terasa matahari sudah mulai tergelincir di ufuk barat.
Sang Surya yang menerangi Bumi pertiwi sudah mulai berjalan ke peraduan.
Burung-burung bangau terbang berarak,seakan mengerti hari akan segera tertutup oleh gelapnya malam.
Cahaya kemerah-merahan semburat-semburat menghiasi sore itu,kemudian berlahan-lahan hilang di telan gelapnya malam.

"Bapa Begawan,sekali lagi saya menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas pertolongan Bapa Begawan"ucap Joko Lelono.
"Dan karena waktu sudah mulai malam,ijinkanlah saya beserta rombongan untuk mohon pamit untuk melanjutkan perjalanan"imbuh Joko Lelono.

"Waktu sudah petang nak,tidakkah sebaiknya engkau menginap disini dulu barang semalam.Saya merasa dirimu akan mendapat keberuntungan jika mau mengikuti saran saya"jawab Begawan Sidik Waseso.

"Tidak Bapa Begawan,ini sudah menjadi keputusan hamba untuk melanjutkan perjalanan hamba"ucap Joko Lelono yang menolak halus saran Begawan Sidik Waseso.

"Ya..jika memang itu sudah menjadi tekatmu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Sesungguhnya jika engkau mau menginap barang semalam saja,aku merasa engkau akan mendapat keberuntungan nak". Ucap Begawan Sidik Waseso.

"Maafkan hamba Bapa Begawan,apapun yang terjadi hamba akan siap menerimanya karena tidak memenuhi permintaan Bapa Begawan". Jawab Joko Lelono.

Singkat cerita Joko Lelono beserta rombongan akhirnya berpamitan dan mohon diri.Tak lupa kembali mengucapkan terimakasih dan mohon doa restu kepada Begawan Sidik Waseso.

Begawan Sidik Waseso yang merupakan begawan yang sakti,seperti telah merasakan peristiwa besar yang telah menunggu Joko Lelono.Beliau yang sempat mengingatkan Joko Lelono,tak sanggup berbuat apa-apa lagi karena tekat Joko Lelono yang sudah tidak bisa di patahkan.

Akhirnya Joko Lelono beserta rombongan melanjutkan perjalanan meninggalkan Pertapaan Dlepih kahyangan Tirtomoyo.
Dalam perjalanan Joko Lelono berbincang kepada kedua abdi setianya
"Paman...,Anada tidak akan pulang ke mataram,Ananda akan mengembara sesuai dengan perintah Ayahanda untuk mencari pendaping hidup.Ananda akan mencari seorang wanita yang cantik dalam segala hal". Ucap Joko Lelono.

"Baik tuanku,kami akan mengikuti kemanapun tuanku pergi". Jawab Ki Merkak dan Ki Jebres.

Perjalanan panjang Joko Lelono dan rombonganya pun kembali di lanjutkan.Akankah Joko Lelono akan mencapai tujuan hidupnya?Apa peristiwa besar yang dirasakan oleh Begawan Sidik Waseso?



Ikuti terus Portal Manyaran.Bagi sedulur yang belum mengikuti caranya gampang tingal klik tombol ikuti diatas judul cerita ini.Terimakasih.


BERSAMBUNG.

2 Responses to "Legenda asal mula tempat wisata umbul naga Manyaran,Wonogiri.(Bag.2)"

  1. menarik sekali kisahnya.
    Saya menunggun kisah berikutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimaksih gan sudah mampir..cerita lain segera menyusul gan.

      Delete

Gunakan bahasa yang santun dan sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel