Legenda asal mula tempat wisata umbul naga Manyaran,Wonogiri.
Tuesday 20 November 2018
1 Comment
Konten [Tampil]
Berikut ini mimin Portal Manyaran akan membagikan kisah Legenda asal mula umbul naga kepada sedulur portal manyaran dimanapun anda berada.
Legenda umbul naga berawal dari kisah kehidupan seorang begawan sakti mandraguna yang bernama Begawan Sidik Wacana.Begawan sidik wacana hidup di masa kerajaan mataram kuno.Beliau mempunyai putra yang bernama Joko Lelono yang sangat patuh dan hormat kepada kedua orang tuanya.
Dalam kehidupan sehari-hari pun Joko Lelono selalu suka membantu dan berbuat baik kepada sesama manusia.
Beliau(Joko Lelono) mempunyai binatang peliharaan yang berupa seekor gajah yang sangat disayanginya.Kemanapun beliau pergi selalu menunggangi gajah peliharaanya tersebut.
Pada suatu hari yang cerah Begawan Sidik Wacana memanggil putranya (Joko Lelono) untuk menghadap.Joko lelono pun datang menghadap dengan hormat.
Dalam keheningan Begawan Sidik wacana kemudian berucap "Anakku Joko Lelono, kamu sudah saatnya mencari seorang pedamping hidup. Agar hidupmu lengkap dan ada yang mengurus segala kebutuhanmu” kata Begawan Sidik Wacana. “Ayahanda, memang benar adanya, saya ingin sekali segera memiliki seorang pedamping” jawab Joko Lelono.
Kemudian Begawan Sidik Wacana bertanya lagi tentang gambaran seorang wanita yang ingin dijadikan pedamping. “Aku menginginkan seorang wanita cantik, lemah lembut, setia dan baik hati sama seperti ibunda” Joko Lelono menjelaskan.
Dalam kehidupan sehari-hari pun Joko Lelono selalu suka membantu dan berbuat baik kepada sesama manusia.
Beliau(Joko Lelono) mempunyai binatang peliharaan yang berupa seekor gajah yang sangat disayanginya.Kemanapun beliau pergi selalu menunggangi gajah peliharaanya tersebut.
Pada suatu hari yang cerah Begawan Sidik Wacana memanggil putranya (Joko Lelono) untuk menghadap.Joko lelono pun datang menghadap dengan hormat.
Dalam keheningan Begawan Sidik wacana kemudian berucap "Anakku Joko Lelono, kamu sudah saatnya mencari seorang pedamping hidup. Agar hidupmu lengkap dan ada yang mengurus segala kebutuhanmu” kata Begawan Sidik Wacana. “Ayahanda, memang benar adanya, saya ingin sekali segera memiliki seorang pedamping” jawab Joko Lelono.
Kemudian Begawan Sidik Wacana bertanya lagi tentang gambaran seorang wanita yang ingin dijadikan pedamping. “Aku menginginkan seorang wanita cantik, lemah lembut, setia dan baik hati sama seperti ibunda” Joko Lelono menjelaskan.
"Apa...?Kamu menginginkan Ibundamu untuk kau jadikan istri?
Apa kamu tidak melihat dia itu ibumu,orang yang melahirkan kamu,orang yang merawat kamu sejak dalam kandungannya,dalam darah mu mengalir darahnya..Joko lelono".Ucap Begawan Sidik Wacana yang salah mengerti maksut yang ingin disampaikan oleh Putranya tersebut.
Seketika langit menjadi menjadi hitam pekat,guntur bergemuruh saling bersautan.Joko lelono seketika itu menunduk sedih dan meneteskan air mata,dia menyesal telah mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaan Ayahandanya yang sangat dia hormati.
"Bukan maksut saya seperti itu Ayah,yang ananda maksut adalah seorang wanita yang mempunyai budi luhur yang menyerupai sifat-sifat ibunda"ucap Joko lelono terbata-bata.
Setelah hening sesaat,Joko lelono kemudian mencoba menatap Ayahandanya.Sosok Ayah yang bijaksana dan sangat di kagumi sekaligus di hormati oleh Joko lelono.Namun seketika sekeliling Joko lelono menjadi gelap gulita,semakin dia mengusap kedua matanya,semakin gelap pandangannya.Seketika Joko lelono menjadi panik dan gusar,namun kemudian dia paham bahwa semua itu akibat dari kata-kata Ayahandanya yang sakti berubah menjadi kenyataan.
"Ada apa anakku kenapa engkau terlihat gusar namun kemudian terlihat tersenyum?"tanya Begawan Sidik wacana,yang telah reda amarahnya.
"Ucapan Ayahanda ternyata kini menjadi kenyataan,kini kedua mata Ananda tidak bisa melihat"jawab Joko lelono.
Begawan Sidik wacana kemudian sadar bahwa ternyata ucapanya tadi secara tidak sengaja di iringi dengan ajian sabdo pandito ratu,yang setiap perkataan menjadi kenyataan.
Dengan perasaan yang sedih beliau pun berkata"Anakku,ucapan sudah menjadi ucapan,kejadian sudah terlanjur terjadi.Maafkan Ayahdamu ini yang tanpa sadar telah mengutukmu menjadi tak dapat melihat.Biarlah ini menjadi tirakatmu untuk mencapai tujuan hidupmu".
"Engkau pergilah menemui Begawan Sidik wasesa di pertapaan Dlepih kayangan Tirtomoyo,engkau akan ditemani dua abdi dalem Ki Merkak dan Ki Jebres,bawalah serta gajah peliharaanmu untuk ditunggangi"Imbuh Begawan Sidik wacana kepada putra kesayangannya tersebut.
"Sendiko dawuh Ayahanda,perintah Ayahanda akan Ananda tunaikan,mohon doa restu Ayahanda dan Ibunda agar Ananda di beri kemudahan dalam perjalanan dalam mencapai tujuan"jawab Joko lelono.
Akhirnya Joko lelono berangkat menunggangi gajah kesayangannya yang di lengkapi dengan payung pusaka yang membuat pemiliknya terlindung dari panas matahari,hujan deras bahkan badai sekalipun.Di temani Ki Merkak dan Ki Jebres,Joko lelono berangkat dengan keteguhan hati yang mantap.
Begawan Sidik wacana adalah Seorang begawan sakti mandraguna yang "Weruh sak durunge winarah"(tau sebelum terjadi) mengerti akan jalan hidup yang akan dilalui oleh putra kesayanganya.Ibunda Joko lelono pun tanpa henti menangis tersedu-sedu dan dengan berat hati melepaskankan kepergiaan anak kesayangannya.
BERSAMBUNG.
Klik disini untuk kisah selanjutnya.
Klik disini untuk kisah selanjutnya.
Mari segera bergabung dengan kami.....
ReplyDeletedi Ajopk.org..:)
segera di add black.berry pin 58CD292C.
WwW-AJopk.org/AJOQQ.GAMES | bonus rollingan 0,3% | bonus referral 20% | minimal deposit 15000