Mengenal Siapa Buto Cakil dan kisah asal-usul Buta Cakil. - www.retqa.my.id

Mengenal Siapa Buto Cakil dan kisah asal-usul Buta Cakil.

Konten [Tampil]
Mengenal Siapa Buto Cakil dan Kisah asal-usul Buto Cakil. Selamat datang kembali sedulur Portal Manyaran pada kesempatan kali ini mimin Portal Manyaran akan sedikit mengupas sedikit salah satu tokoh wayang yang bernama Buto Cakil. Tentunya bagi sedulur Portal Manyaran yang gemar menyaksikan pagelaran wayang dan mengikuti jalan ceritanya tidak akan asing lagi dengan tokoh Buto Cakil ini.

Siapa Buto Cakil.

Buto adalah sebutan yang di berikan oleh masyarakat jawa untuk menyebut bangsa raksasa yang sebagian besar adalah kaum antagonis dalam kisah Baratayuda dan Ramayana. Buto Cakil adalah sosok rakasasa yang merupakan bagian dari empat sekawan buto/raksasa. 

Buto cakil ini biasanya muncul disaat adegan perang kembang dalam pertunjukan wayang. Dalam kemunculan, buto cakil biasanya bersama dengan Buto Pragalba, Buto Rambut geni dan Buto Terong. Dimana Perang Kembang sendiri adalah perang yang menampilkan perang antara seorang ksatria Bambangan dan bangsa Raksasa.

Buto Cakil memiliki bentuk fisik yang menyeramkan sesuai dengan karakteralistik bangsa raksasa yang menyeramkan dan buas. Namun bentuk fisik Buto Cakil ini memiliki Ciri khas yang membedakannya dengan raksasa-raksas lainnya. Ya, yang menjadi pembeda adalah Buto Cakil memiliki rahang bawah mulut yang lebih panjang dan menjorok kedepan sisertai dengan gigi taring yang mencuat keatas, hal ini menjadikannya sebuah ciri khas yang unik dari Buto Cakil ini.

Buto Cakil memiliki perwatakan yang sombong, pendendam namun pantang menyerah. Dalam perang kembang di gambarkan bahwa buto cakil ini memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memainkan senjata andalannya yaitu sebilah keris. Namun pada akhirnya Sang Cakil akan mati dengan senjatanya sendiri atau senjata makan tuan.

Tokoh Buto Cakil yang unik ini merupakan hasil cipta, rasa dan karsa leluhur jawa asli yang pada cerita Mahabarata dan Ramayana Asli india tokoh ini tidak ada.

Asal-usul Buto Cakil.

Membahas kisah asal-usul Buto Cakil ini menjadi hal yang menarik bagi mimin Portal Manyaran. Kisah asal-usul buto cakil menjadi pembahasan yang simpang-siur dan menjadi bahasan yang menarik di antara kalangan pecinta budaya wayang asli indonesia ini.

Kisah asal-usul Buto Cakil yang paling banyak beredar adalah bahwasanya Buto Cakil merupakan trah dan keturunan dari penengah Pandawa (Arjuna). 

Wah kok bisa...???!!!!

Ya, mimin Portal Manyaran pada saat pertama mendengar kisah asal-usul Buto Cakil ini adalah keturunan Arjuna juga dibuat kaget. Pasalnya, mengapa Arjuna yang notabe adalah kasta Kesatria yang tampan rupawan dan mempunyai darah biru mempunyai keturunan Buto Cakil yang bangsa Raksasa? dan mengapa Buto Cakil disetiap kemunculannya selalu memusuhi Arjuna dan kesatria-kesatria yang muncul di hadapannya?

Setelah mimin Portal Manyaran telusuri lebih jauh ternyata kisah asal-usul Buto Cakil yang merupakan anak keturunan Arjuna ini di dasari oleh Kisah Perebutan Dewi Anggraeni antara Arjuna dan Prabu Ekalaya (suami Dewi Anggraeni).

Di kisahkan Arjuna muda kala itu jatuh hati kepa Dewi Angraeni yang Cantik dan Setia pada suaminya (Prabu Ekalaya). Kemudian terjadilah adu kesaktian antara Ekalaya dan Arjuna dan di menangkan oleh Arjuna dengan cara yang curang. Setelah kematian Prabu Ekalaya, Arjuna memaksa Dewi Angraeni untuk melayani nafsu birahi Arjuna. Lalu hamilah Dewi Angraeni dari benih Arjuna, kemudian lahirlah seorang anak yang bewujud raksasa yang kini di kenal dengan Buto Cakil. Setelah melahirkan, Dewi Angraeni meninggal di hutan tanpa perawatan. Buto Cakil tumbuh sebagai raksasa yang pendendam sebagai simbolis nafsu bejat sang Arjuna. 

Itulah sedikit cerita tentang siapa Buto Cakil dan Asal-usulnya. Semoga menambah wawasan sedulur Portal Manyaran dimanapun anda berada. Terimakasih.



0 Response to "Mengenal Siapa Buto Cakil dan kisah asal-usul Buta Cakil."

Post a Comment

Gunakan bahasa yang santun dan sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel