Mengenal Adipati Karna dan kisah hidupnya. - www.retqa.my.id

Mengenal Adipati Karna dan kisah hidupnya.

Konten [Tampil]
Portal Manyaran. Mengenal Adipati Karna dan kisah hidupnya. Adipati Karna adalah salah satu tokoh fenomenal dalam kisah Baratayudha yang sering di bawakan dalam pentas wayang kulit. Seperti yang sedulur Portal Manyaran tahu bahwa budaya wayang kulit merupakan salah satu kesenian budaya masyarakat Jawa yang sudah menjadi suatu identitas yang terkadang tokoh-tokoh di dalamnya menjadi suatu teladan dalam kehidupan nyata.

Seperti tokoh-tokoh pewayangan jawa lainnya, Adipati Karna adalah sesosok tokoh wayang yang mempunyai kisah hidup yang mempunyai ajaran-ajaran yang dapat kita pelajari dan ambil sisi positifnya.  Adipati Karna adalah salah satu tokoh elit dari kaum Kurawa yang merupakan orang kepercayaan dari Prabu Duryudana. Namun meski menjadi salah satu bagian dari tokoh antagonis dalam cerita Baratayudha, Adipati Karna mempunyai sisi lain yang tidak semua penggemar wayang kulit mengetahuinya.

Adipati Karna terlahir dari Rahim Dewi Kunti yang merupakan seorang Gadis suci yang ketika itu belum mempunyai suami. Berkat kesopanan dan keramahannya saat menjamu seorang Resi, Dewi Kunti di anugrahi sebuah mantra sakti yang sanggup mendatangkan Dewa manapun sesuai yang di inginkan. Namun malangnya dewi kunti yang ketika itu masih seorang gadis lugu yang polos, Dewi kunti pun mencoba merapalkan mantra tersebut ketika pagi hari dan memandang matahari terbit. Seketika itu pula hadirlah sesosok Dewa yang gagah laksana Matahari yang menyinari bumi yang bernama Dewa Surya snag Dewa penguasa matahari Dalam kehadirannya tersebut dewi kunti di anugrahi seorang Putra yang kelak akan menjadi kesatria besar yang bernama Surya Putra (nama lain dari Adipati Karna). Adiapati karna konon terlahir dari rahim Dewi Kunti melalui telinga, hal ini di percaya bertujuan untuk menjaga keperawanan dari Dewi Kunti. Karena itulah sang Adipati diberi nama Karna yang merupakan nama lain dari Telinga.

Semenjak di lahirkan Adipati Karna telah dianugrahi sepasang anting yang menempel di kedu telinganya dan di sekujur badannya telah terlapis dengan baju zirah yang kelak kedua benda pusaka ini menjadi pusaka andalan dari Adipati Karna.

Dalam dunia wayang, Adipati Karna adalah salah satu tokoh yang mempunyai kisah hidup yang begitu rumit. Dia adalah seorang pangeran yang harus hidup sebagai kasta yang tergolong rendah hingga akhirnya di mampu menjadi salah satu tokoh yang mempunyai nama besar yang disegani. Berawal dari rasa malu Dewi Kunti yang merasa malu karena mempunyai seoran Putra tanpa seorang Ayah, Dewi Kunti menghanyutkan Adipati Karna ke sungai yang nantinya akan ditemukan oleh Adirata seorang kusir kereta dari negara Astinapura. Kemudian Adipati Karna di besarkan oleh Adirata seperti anaknya sendiri dan sang Karna tumbuh menjadi sesosok pemuda yang gagah dan tampan.

Dalam jiwa Karna yang merupakan keturunan kesatria bergejolak hasrat untuk mempelajari seni berperang layaknya kaum kesatria. Sang Adipati Karna kemudian ingin berguru kepada Resi Durna namun di tolak. Karena banyak mengalami penolakan Adipati Karna kemudian melakukan manuver dengan menyamar menjadi seorang brahmana dan kemudian berguru kepada Begawan Parasurama.
Namun pada akhirnya penyamaran tersebut terbongkar dan kutukan Sang Begawan Parasuramadi terima oleh Adipati Karna dengan tangan terbuka.

Dalam kisah Kresna duta yang merupakan awal dari babak besar Perang Baratayudha, Adipati Karna ditemui oleh Prabu Kresna lalu kemudian Dewi Kunti untuk merubah pendirian Adipati Karna untuk meninggalkan kurawa dan bergabung bersama saudaranya kaum Pandawa. Namun permintaan tersebut di tolak oleh Adipati Karna karena merasa berhutang budi kepada Prabu Duryudana yang telah mengangkat derajatnya ketika semua orang merendahkannya. Dia pun beranggapan bahwasanya dia rela mati sebagai tumbal tegaknya keadilan dan kebenaran di dunia. Adipati Karna juga berjanji kepada Dewi Kunti bahwasanya entah dia akan menang atau kalah pandawa akan tetap berjumlah lima. Ini mengasumsikan bahwa Adipati Karna hanya mengincar salah satu Pandawa yaitu Raden Arjuna.

Sebelum perang dimulai Adipati Karna sempat beramal kepada seorang pengemis yang meminta anting pusaka dan baju zirahnya. Yang ternyata pengemis tersebut adalah Dewa Indra yang kawatir bila Raden Arjuna tidak mampu menandingi Adipati Karna. Pada perang Baratayudha Adipati Karna juga sempat terlibat dalam strategi licik Patih Sengkuni yang akhirnya nenbuat Raden Abimanyu gugur dengan berpulih-puluh senjata menancap di tubuhnya. Adipati Karna juga merupakan algojo dari gugurnya Raden Gatotkaca putara Raden Werkudara setelah panah kuntawijayadanu berhasil menancap di pusar Raden Gatotkaca.

Pada puncak perjalanan hidupnya Adipati Karna harus perang tanding dengan Raden Arjuna yang diangapnya Rival Abadi atau musuh bebuyutannya. Dengan berbekal keyakinan Adipati Karna yang telah menanggalkan Anting Pusaka dan Baju Zirah pusakanya hampir saja mampu memengal kepala Raden Arjuna dengan anak panahnya bila mana Prabu Kresna yang menjadi kusir kereta Raden Arjuna tidak membantu menghindarkan Raden Arjuna dari panah tersebut. Dan pada akhirnya Adipati Karna harus meregang nyawa saat pah Pasopati memenggal kepalanya disaat Roda keretanya terperosok ke dalam lumpur akibat kutukan yang di dapatnya dari Dewi Pertiwi. Hal ini sebenarnya menegaskan bahwasanya kemampuan Adipati Karna diatas kemampuan Raden Arjuna, namun harus kalah karena suratan takdir bahwa keadilan dan kebenaran harus senantiasa di tegakkan.

Banyak nasehat yang terselip dari kehidupan Adipati Karna ini, seorang yang berjuang dari titik nol dengan keyakinan akan semua hal itu hanya memerlukan kemauan untuk mempelajarinya. Seorang yang mengerti dan tidak melupakan balas budi, seorang yang rela mati sebagai tumbal tegaknya kebenaran. Dan seorang yang dermawan tanpa ingin di bangga-banggakan. Semoga sedikit Artikel tentang Mengenal Adipati Karna dan kisah hidupnya yang mimin Portal Manyaran tulis ini dapat memberikan manfaat. Terimakasih.



1 Response to "Mengenal Adipati Karna dan kisah hidupnya."

Gunakan bahasa yang santun dan sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel