Apa itu cangkriman dan jenis-jenis cangkriman. - www.retqa.my.id

Apa itu cangkriman dan jenis-jenis cangkriman.

Konten [Tampil]
Portal Manyaran. Apa itu cangkriman dan apa jenisnya? Mari kita
belajar bersama-sama apa itu cangkriman dan apa jenisnya.
Apa itu cangkriman dan jenis-jenis cangkriman.
Apa itu cangkriman dan jenis-jenis cangkriman.

Apa itu Cangkriman?


Cangkriman adalah kata-kata atau kalimat yang harus ditebak makna yangterkandung di dalamnya atau arti yang tersirat dalam cangkrimantersebut.

Atau bisa diartikan secara sederhana bahwa cangkriman adalah teka-teki
dalam sastra jawa yang memiliki makna yang tersirat di dalamnya.

Sedulur Portalmanyaran tentu sudah pernah mendengar pertanyaan, Apa
makna sego sakepel dirubung tinggi? bila diartikan dalam bahasa
indonesia berarti,,Nasi satu kepalan tangan di hinggapi kutu (tinggi
adalah sejenis kutu)
. Jawaban cangkriman diatas adalah buah salak, karena buah salak mirip
Nasi satu kepal di hinggapi kutu (tinggi).


Jenis-jenis cangkriman.


Dalam belajar sastra jawa cangkriman di bedakan menjadi empat macam
jenis cangkriman. Dimana setiap cangkriman ini memiliki ciri khas
sendiri-sendiri meski masih mempunyai kesamaan fungsi yaitu berupa
teka-teki.

Berikut ini jenis-jenis cangkriman dan contohnya

1. Cangkriman wancahan (Singkatan).

Cangkriman wacahan adalah cangkriman yang berupa singkatan dua kata
atau lebih. Dimana singkatan ini diambil dari suku kata depan atau
belakang.

contoh cangkriman wancahan:
Rangsinyu muksitu: Jurang isi banyu gumuk
isi watu (Jurang berisi air bukit berisi batu)
*Segara beldhes: Segane pera sambele pedhes
(Nasinya kering sambalnya pedas)
* Suru bregitu: Asu turu dibregi watu (Anjing
tidur ditimpa batu). NB. Adegan ini jangan ditiru
* Surles penen: Susur teles pepenen (Susur
basah jemurlah). Susur: gumpalan tembakau yang
diisap
wanita. Termasuk bisa diisap ulang. Kalau
sudah basah, dijemur, nanti kering diisap ulang
* Tuwan sinyo: Untu kedawan gusi menyonyo
(Gigi terlalu panjang gusi menonjol)
* Tuwok rawan: Untune krowok larane ora
karuwan (Giginya berlubang sakitnya tidak karuan)
*Wit tho yung: Yen dijiwit athi biyung (Bila
dicubit aduh emak)
* Wiwawite lesbadhonge: Uwi dawa wite tales
amba godhonge (Uwi panjang pohonnya, talas
lebar
daunnya). Uwi: sejenis tanaman ubi yang
menjalar.
* Wiwawite lesbadhonge jatos lempuk: Sama di
atas ditambah jati atos (keras) dan pelem
(Imangga)
empuk
* Wiwawite lesbadhonge karwapake: Sama di
atas ditambah Cikar dawa tipake (Gerobak
panjang
jejaknya)
* Yu mahe rong, lut mahe ndhut: Yuyu omahe
ngerong, welut omahe lendhut (Ketam rumahnya
di lubang,
belut rumahnya di lumpur)
* Burnas kopen: Bubur panas kokopen (Dikokop:
makan dengan mulut langsung menempel di bibir
mangkuk)
* Buta buri: Tebu ditata mlebu lori (Tebu ditata
masuk lori)
* Gerbong tulis: Pager kobong watune mendhelis
(Pagar terbakar batunya timbul)
* Gowang pelot: Jagone ana lawang cempene
mencolot (Ayan jagonya ada di pintu, anak
kambingnya
melompat
* Itik pertis ibu perbeng ijah perlong: Tai pitik
memper petis, tai kebo memper ambeng, tai gajah
memper
golong. (Tai ayam seperti petis, tai kerbau
seperti ambeng dan tai gajah seperti golong).
Ambeng: nampan
besar; Golong: bongkahan besar. Cangkriman
yang ini memang agak jorok.
* Kablak ketan: (membacanya "koblok ketan).
Nangka tiba ning suketan (Nangka jatuh di
rerumputan)
* Kicak ketan: Kaki macak iket-iketan (kakek-
kakek berhias pakai destar)
* Langdikum ditasbir: Lulang dikum dientas
njebibir (Kulit direndam, setelah basah, diangkat
akan
mengembang)
* Ling cik tu tu ling ling yu: maling mancik watu,
watu nggoling maling mlayu (Maling naik batu,
batu terguling
maling lari)
* Manuk biru: Pamane punuk bibine kuru
(Pamannya gemuk bibinya kurus)
* Nituk lersure: Nini ngantuk diseler susure
(nenek-nenek ngantuk dicuri susurnya). Susur:
Gumpalan
tembakau yang dulu banyak diisap wanita,
kebanyakan sudah setengah umur.
* Pak boletus: Tapak kebo ana lelene satus
(Telapak kerbau ada lelenya seratus)
* Pak bomba pak lawa pak piut: Tapak kebo
amba, tapak ula dawa, tapak sapi ciut (Jejak
kerbau lebar,
jejak ular panjang dan jejak sapi sempit)
* Pindhang kileng: sapi ning kandhang kaki
mentheleng: sapi di kandhang kakek mendelik
matanya
* Pindhang kutut: sapi mblandhang lukune
katut (Sapi ngabur walukunya terbawa)
* Pothel kidi: Tompo cemanthel kaki wedi
(Kukusan tergantung kaki takut). Catatan: Yang
dimaksud
dengan "kaki" adalah kakek (kaki-kaki: orang
tua)

Cangkriman pepinhan/perumpamaan benda.

Cangkriman pepinhan adalah jenis cangkriman yang menggunakan benda
mati atau benda hidup sebagai perumpamaan.

Contoh cangkriman pepihan;
* Ing ngisor kedhung ing ndhuwur payung (di
bawah danau di atas payung): Jawab: Orang
menanak nasi
pakai dandang. Ini ceritera jaman dandang
belum digeser rice cooker. Anak sekarang
mungkin sulit
membayangkan.
* Kayu mati ginubed ula mati (Kayu mati dililit
ular mati). Jawab: Gangsingan, gasing, yang dililit
tali dulu
kemudian dilempar.
* Kebo bule dicancang merang (Kerbau putih
diikat merang). Merang = Batang padi. Jawab:
Buntil
(Makanan daerah Jawa. Terbungkus daun
talas, didalamnya berisi parutan kelapa, ikan teri
dan lain-lain.
Paling luar supaya tidak lepas, diikat
merang). Mengapa perumpamaannya mengambil
binatang kerbau?
Mungkin karena buntil itu gemuk seperti
kerbau
* Ora mudhun-mudhun yen ora nggawa mrica
sak kanthong (Tidak turun kalau tidak membawa
mrica
sekantung). Jawab: Buah papaya (Biji papaya
diibaratkan mrica sekantung)
* Rasane padha karo jenenge (Rasanya sama
dengan namanya). Jawab: Sepet (sabut kelapa).
* Sawah rong kedhok galengane mung sitok
(Sawah dua petak galengannya hanya satu).
Jawab: daun
pisang (tulang daunnya adalah galengan)
* Tibane ngisor digoleki ndhuwur (Jatuhnya ke
bawah dicari ke atas): Jawab: genteng bocor. Bisa
juga
dijawab dengan orang kentut
* Wit Adhikih woh adhakah; Wit adhakah woh
adhikih (Pohonnya kecil buahnya besar; Pohonnya
besar
buahnya kecil). Jawab: Buah semangka dan
buah beringin
* Wujude kaya kebo, ulese kaya kebo, lakune
kaya kebo, nanging dudu kebo (Bentuknya seperti
kerbau,
warnanya seperti kerbau, jalannya seperti
kerbau tetapi bukan kerbau). Jawab: Gudel (anak
kerbau).
* Yen mlaku sikile lore, yen mandheg sikile
sepuluh (bila berjalan kakinya dua bila berhenti
kakinya
sepuluh). Jawab: Orang jualan sate atau
lainnya yang dipikul dengan wadah jualan muka
dan belakang
kakinya masing-masing empat. Bisa
dimodifikasi menjadi "yen mandheg sikile
patbelas" (empatbelas).
* Abang-abang dudu kidang, pesegi dudu pipisan
(merah bukan kijang, pesegi bukan alat penggiling
jamu).
Jawaban: batu bata
* Ana titah duwe gulu tanpa sirah, duwe silit
nanging ora tau bebuwang (Ada makhluk punya
leher tanpa
kepala, punya anus tetapi tidak pernah buang
air besar): Jawab: botol
* Bapak Demang klambi abang yen disuduk
manthuk-manthuk (Bapak Demang berbaju merah
kalau
ditusuk mengangguk-angguk): Jawab: Bunga
(jantung) pisang
* Bocah cilik blusak blusuk nang kebon (Anak
kecil menyelinap di kebun). Jawab: Jarum
* Bocah cilik nggendong omah (Anak kecil
menggendong rumah): Jawaban: Siput
* Dicakot bongkote sing kalong pucuke (Digigit
pangkalnya yang berkurang ujungnya). Jawab:
rokok
* Dijupuki malah dadi mundhak gedhe (Diambil
terus malah jadi semakin besar). Jawab: Orang
menggali
lubang.
* Duwe rambut ora duwe endhas (Punya rambut
tidak punya kepala) Jawab: Jagung
* Dikethok malah tambah dhuwur (Dipotong
malah bertambah tinggi). Jawab: Celana panjang
* Emboke diidak idak anake dielus-elus (Ibunya
diinjak-injak anaknya dibelai-belai): jawab tangga
bambu
* Emboke wuda anake tapihan (Ibunya telanjang
anaknya pakai kain). Jawab: Pohon bambu dan
anaknya
(rebung)


Cangkriman tembang.

Cangkriman tembang adalah jenis cangkriman yang menggunakan tembang
untuk melontarkan teka-teki. Tembang yang digunakan adalah tembang
macapat.
Contoh cangkriman tembang;

* Tembang Pangkur: (Yang ini cangkriman
blenderan berbentuk tembang) Badhenen
cangkriman ingwang;
Tulung-tulung ana gedhang awoh gori; Ana
pitik ndhase telu; Gandhenana endhase; Kyai
Dhalang yen
mati sapa sing mikul; Ana buta nunggang
grobag; Selawe sunguting gangsir. Jawaban: a.
Gedhang awoh
gori maksudnya gedhang awoh ditegori, pisang
berbuah ditebangi; b. Pitik ndhase telu
maksudnya pitik
ndhase dibuntel wulu, ayam kepalanya
dibungkus bulu; c. Ki Dhalang maksudnya kadhal
dan walang, atau
belalang. Jadi kalau mati ya tidak ada yang
memikul; d. Ana buta nunggang grobag,
maksudnya tebu
ditata, tebu setelah ditata dimasukkan gerobak,
kalau sekarang masuk truk; Selawe sunguting
gangsir,
maksudnya selawe adalah sak lawe, sebesar
lawe atau benang tenun.
* Tembang Pucung: Bapak pucung cangkemu
marep mandhuwur; Sabane ing sendhang;
pencokane
lambung kering; Prapteng wisma si pucung
mutah kuwaya (Bapak pucung mulutmu
menghadap ke atas;
Perginya ke mata air; Hinggapnya di pinggang
kiri; Sampai rumah si pucung memuntahkan air).
Jawab:
Klenthing tempat air
* Tembang Asmaradhana: Wonten ta dhapur
sawiji; Tanpa sirah tanpa tenggak; Mung
gatraning weteng
bae; Miwah suku kalihira; Nging tanpa
dlamakan; Kanthaning bokong kadulu; Rumaket
ing para priya
(Adalah suatu wujud; Tanpa kepala tanpa leher;
Hanya berbentuk perut saja; Dan kaki keduanya;
Tetapi
tanpa telapak kaki; Bentuknya bokong dapat
dilihat; Akrab pada para pria). Jawabnya: Celana.
Catatan:
Pada masa itu belum banyak wanita yang
memakai celana luar. Sehingga keterangan
terakhirnya "
Rumaket ing para priya"
* Tembang Kinanthi: Wonten putri luwih ayu; Tan
ana ingkang tumandhing; Sariranira sang retna;
Owah-
owah saben ari; Yen rina kucem kang cahya;
mung ratri mancur nelahi (Ada putri amat cantik;
tidak ada
yang menandingi; badan sang dewi; Berubah
setiap hari; Kalau siang suram cahayanya; Hanya
pada
malam hari bersinar cahayanya). Jawaban:
Rembulan
* Tembang Pangkur: (Yang ini cangkriman
blenderan berbentuk tembang) Badhenen
cangkriman ingwang;
Tulung-tulung ana gedhang awoh gori; Ana
pitik ndhase telu; Gandhenana endhase; Kyai
Dhalang yen
mati sapa sing mikul; Ana buta nunggang
grobag; Selawe sunguting gangsir. Jawaban: a.
Gedhang awoh
gori maksudnya gedhang awoh ditegori, pisang
berbuah ditebangi; b. Pitik ndhase telu
maksudnya pitik
ndhase dibuntel wulu, ayam kepalanya
dibungkus bulu; c. Ki Dhalang maksudnya kadhal
dan walang, atau
belalang. Jadi kalau mati ya tidak ada yang
memikul; d. Ana buta nunggang grobag,
maksudnya tebu
ditata, tebu setelah ditata dimasukkan gerobak,
kalau sekarang masuk truk; Selawe sunguting
gangsir,
maksudnya selawe adalah sak lawe, sebesar
lawe atau benang tenun.

Cangkriman blenderan (plesetan).

Cangkriman blenderan adalah jenis cangkriman yang menggunakan kalimat
plesetan sebagai teka-teki nya.
contoh Cangkriman blenderan;
Digebuk
* Wong dodol tempe ditaleni (Orang jual tempe
diikat). Jawab: Yang diikat bukan orangnya tetapi
tempenya (Orang jual tempe di pasar
tradisional. Tempe dibungkus daun jati atau daun
pisang kemudian
diikat pakai tali bambu atau lainnya)
* Wong dodol klapa dikepruki (Orang jual kelapa
dipukuli kepalanya). Jawab: Yang dikepruk bukan
orangnya tetapi kelapanya (Orang jual kelapa di
pasar tradisional).
* Wong mati ditunggoni wong mesam-mesem
(Orang mati ditungguin orang tersenyum-
senyum). Jawab:
Yang senyum bukan yang meninggal tetapi
yang menunggui)
* Biru bisane dadi wungu dikapakake? (Biru
supaya bisa menjadi ungu diapakan). Jawab:
Digebuk
(Campuran cangkriman wancahan dan
blenderan. Biru: Babi turu/tidur dan wungu: dalam
bahasa Jawa
berarti warna ungu atau bangun dari tidur)
* Enak endi daging kucing karo daging pitik?
(Enak mana daging kucing dan daging ayam?
Jawab: Kalau
menjawab enak daging ayam berarti pernah
makan daging kucing. Modifikasi cangkriman ini
banyak.
Misal daging sapi, daging tikus dan lain lain).
* Gajah ngidak endhog ora pecah (Gajah
menginjak telur tidak pecah). Jawab: Yang tidak
pecah gajahnya.
* Gajah numpak becak ketok apane? (Gajah naik
becak kelihatan apanya?) Jawab Ketok ndobose
(kelihatan membualnya)
* Suru supaya bisa mlayu dikapakake? (Suru:
daun pisang yang dilipat dua kemudian dijadikan
semacam
sendok untuk makan nasi atau bubur. Suru
disini adalah akronim dari asu turu atau anjing
tidur. Mlayu
adalah lari. Jadi merupakan campuran
cangkriman wancahan dan blenderan. Jawab:
Digebuk

Itulah artikel tentang apa itu Cangkrimean, jenis-jenis cangkriman
serta contoh-contoh Cangkriman. Semoga dengan artikel diatas dapat
menambah pengetahuan sedulur portalmanyaran tentang sastra jawa.

Semoga sastra jawa selalu melekat sebagai budaya dan ciri khas suku
jawa. Terimakasih.

0 Response to "Apa itu cangkriman dan jenis-jenis cangkriman."

Post a Comment

Gunakan bahasa yang santun dan sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel