Keistimewaan Cakil yang jarang diketahui.

Konten [Tampil]

 Buto cakil adalah karater wayang yang sering di pandang sebelah mata. Padahal di balik perannya yang hanya karakter pendukung, Buto Cakil menyimpan beberapa ke istimewaan di banding karakater lain.

Salam sejahtera sedulur portal manyaran, semoga berkah dan rahmat Yang Maha Kuasa selalu tercurah pada kita semua. Aamiin. Pada kesempatan kali ini mimin portal Manyaran akan membahas beberapa keistimewaan dari buto cakil yang jarang diketahui. Seperti yang kalayak umum ketahui buto cakil adalah bangsa raseksa yang menjadi musuh kasatria yang baru turun gunung. Acap kali buto cakil bertemu dengan arjuna di perang kembang dan satria bambangan lainnya.

Meski dikenal sebagai karakter antagonis namun Buto Cakil mempunyai beberapa ke istimewaan sebagai berikut;

Tokoh yang di gunakan sebagai unjuk keahlian Dalang.

Buto cakil adalah salah satu karakter yang dianggap antagonis karena selalu menjadi musuh kesatria. Selalu dianggap karakter minor yang tidak begitu berpengaruh dalam alur suatu lakon. Namun sesungguhnya karakter cakil merupakan karakter yang di gunakan sebagai tolak ukur keahlian dalang dalam memainkan wayang. Karena saat perang kembang antara cakil dan kesatria adalah ajang unjuk keahlian dalang melakukan sabet perang. Dan cakil inilah yang paling banyak variasi gerakannya, semakin banyak variasi gerakan cakil akan mencerminkan keahlian Bapak Dalang.

Selalu muncul di setiap lakon.

Buto cakil adalah karakter yang selalu muncul di setiap lakon. Entah itu anda sadari atau tidak kemunculan Buto Cakil seperti sebuah syarat suatu lakon di bawakan oleh ki dalang. Dalam sebuah pertunjukan wayang yang sesuai pakem, pastinya akan menghadirkan sesi perang kembang. Dan perang kembang ini di pastikan selalu ada tokoh Buto Cakil. Entah siapa kesatria yang menjadi lakon, pasti akan berhadapan dengan buto cakil sebagai lawannya.

Selalu mati dengan senjatanya sendiri.

Sedulur portal manyaran pasti tahu bahwasannya sang cakil pasti mati dalam sesi perang kembang. Dan yang menjadi suatu yang istimewa adalah kematian buto cakil ini pasti mati dengan tertusuk oleh senjatanya sendiri. Apakah ini suatu ketledoran dari sang cakil atau ada alasan lain?

Tentu bila menurut mimin portal manyaran ada alasan tersendiri di balik kematian sang cakil oleh senjatanya sendiri. Hal ini akan mimin portal manyaran di pembahasan berikutnya.

Tokoh raseksa yang bertarung dengan tidak menggigit.

Buto cakil adalah sosok rakseksa yang mempunyai bentuk fisik khusus yang berbeda dengan raseksa pada umumnya. Perbedaan ini ada pada rahang bawahnya yang agak mencuat kedepan. Hal ini membuat karakter cakil ini menjadi karakter raseksa yang istimewa yang bertarung dengan tidak menggigit. Hal ini juga mengingatkan mimin portal manyaran kepada kisah jabang tetuka yang di gembleng menjadi kesatria pringgodani. Pada saat itu sang kesatria yang setengah raseksa ini di larang berperang dengan cara menggigit lagi.

Mempunyai jurus yang lincah dan semangat pantang menyerah.

Jurus-jurus serta gerakan buto cakil sangatlah lincah dan mempunyai variasi yang di bilang banyak. Hal ini juga disertai dengan semangat pantang menyerah. Menjadi suatu keistemewaan yang di miliki sang cakil. Jiwa pantang menyerah sampai titik darah penghabisan yang dimiliki cakil, mungkin bisa menjadi cermin yang bisa kita ambil nilai kebaikannya.

Itulah beberapa ke istimewaan yang dimiliki buto cakil yang jarang diketahui banyak orang. Semoga gambaran-gambaran karakter yang di kenal antagonis di ranah pewayangan ini bisa kita kupas dan ambil nilai-nilai kebaikannya. Karena pelajaran di dunia ini tidak semuanya tersurat. Melainkan sebagian tersirat dan menunggu kita untuk memahaminya. Sekali lagi semoga bermanfaat salam paseduluran portal manyaran.

Share this post